Tanjung Pandan – Penjadwalan bus Samsat Keliling (Samling) diupayakan dapat merata hingga ke daerah yang jauh dari Samsat terdekat. Oleh karena itu, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berusaha mengatur jadwal yang dapat menyentuh semua masyarakat sehingga kesadaran masyarakat untuk membayar pajak kendaraan bermotor dapat terakomodasi.
Demikian diungkapkan oleh Syamsuri, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Wilayah Kabupaten Belitung saat memantau pelaksanaan samling di area Gedung Nasional-Tanjung Pandan Belitung (08/09/2016). Menurutnya, antusiasme masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor cukup baik.
“Seringkali, warga setempat sudah berkumpul di tempat yang sudah ditentukan sebelum bus samling tiba. Ketika bus tiba, mereka antri untuk menyerahkan dokumen kendaraan yang akan dibayarkan pajaknya,” ujarnya.
Syukron Vitajaya, petugas Samling UPT DPPKAD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung wilayah Belitung mendata bahwa jumlah masyarakat yang membayar pajak pada hari itu berjumlah tujuh belas orang.
“Lokasi ini bisa dibilang strategis karena terletak di tengah kota, dekat dengan pasar, sekolah, dan pusat keramaian sehingga masyarakat bisa mampir sebentar atau sambil lewat untuk membayar pajak. Waktu yang dibutuhkan pun sebentar saja sehingga masyarakat lebih senang membayar pajak melalui samling,” jelasnya.
Tidak berbeda dengan samling di pusat keramaian kota, antusiasme masyarakat untuk membayar pajak di daerah yang jauh dari Samsat terdekat pun cukup baik. Demikian menurut Elvin Hendrawan, petugas Samling UPT DPPKAD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung wilayah Kabupaten Belitung Timur yang bertugas di Simpang Pesak – Kabupaten Belitung Timur. Beliau menjelaskan bahwa jumlah wajib pajak yang membayar pajak kendaraan bermotor sekitar empat belas. Pendapatan per hari tersebut sekitar empat juta rupiah (07/09/2016).
“Jarak yang lumayan jauh ke Manggar menyebabkan masyarakat lebih baik menunggu jadwal kedatangan bus samling daripada harus pergi ke Samsat Manggar. Perjalanan yang harus ditempuh dari Simpang Pesak ke Manggar sekitar satu jam setengah dan keterbatasan kendaraan umum memang menjadi salah satu kendala bagi warga setempat untuk membayar pajak langsung ke Samsat Manggar," jelas Elvin.
Elvin melanjutkan bahwa dengan melibatkan instansi yang berkaitan dengan Samsat antara lain DPPKAD Povinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung, PT Jasa Raharja, dan Bank Sumsel Babel, bus Samling memberikan pelayanan pembayaran pajak tahunan. Jadwal Samling disosialisasikan melalui kecamatan, yang kemudian diteruskan ke kelurahan dan desa.
Rustini, warga Simpang Pesak, mengatakan bahwa ia sudah menunggu kehadiran bus Samling dari dua minggu yang lalu.
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran bus Samling. Daripada harus mengorbankan waktu dan biaya untuk ke Manggar, lebih baik menunggu jadwal Samling saja. Memang akan ada kemungkinan terkena denda pajak apabila jadwal Samling ke sini agak lama, tetapi ya mau gimana lagi. Makanya, kami berharap jadwal ke daerah kami bisa lebih sering, kalau bisa seminggu sekali,” harapnya. (ACH)